Melukis dengan kuas? Tampaknya itu sudah biasa dilakukan. Ada yang berbeda dalam hal seni lukis di kawasan Rempoa, Ciputat. Ya,   inilah  yang kerap dilakukan Galaksi Imaji Langit. Sebuah komunitas   yang menyalurkan ekspresinya melalui lukisan ala Space Painting.
Space Painting pertama kali muncul di Meksiko pada tahun 1980-an. Ia merupakan seni melukis luar angkasa dengan menggunakan pylox dan kertas duplek (kertas yang licin).
Luar  angkasa, yang kita  ketahui memiliki sedikitnya warna. Namun, komunitas  yang dirintis oleh  Rio, Dhito, dan Andi ini dapat mengeksplorasi luar  angkasa dengan ragam  warna kesukaan mereka. Lalu apakah hasil lukisan  itu adalah perwujudan  mereka terhadap luar angkasa?
Tentang  ini, Rio, salah  satu perintis komunitas ini, memiliki secercah  pendapat. Tampaknya  terlalu mubazir bila Tuhan menciptakan kehidupan  seluas ini, tapi yang  memiliki kehidupan hanya di bumi. Tentu ada  kehidupan lain, hanya saja  manusia tidak mengetahuinya.
“Kita  hanya sekadar  membelokkan rasional itu. Kita bikin sesuatu yang nggak  ada, cuma  dibikin ada lewat lukisan saja. Kita imajinisikan saja  menurut lo ada dunia lain selain di bumi. Imajinasikan bentuknya kayak gimana. Ya, ini yang kita gambar-gambarin. Ekspresi-ekspresi kita tuh kayak begini,” jelasnya.
Belum  ada yang  mempopulerkan lukisan seperti ini di Indonesia. Keindahan,  gemerlap  cahaya, dan bulatnya planet di luar angkasa, serta warna dalam  pikiran  mereka, disatukan ke dalam imajinasi yang pada akhirnya  menemukan tempat  sepantasnya.
Bebas  menciptakan  bulatan planet dengan tekstur dan warna apapun. Tekstur  Planet yang  kuning kecoklatan tak karuan seakan menunjukkan permukaan  yang kasar.  Dan, paduan warna bebatuan yang menjulang tinggi ke atas,  seluruhnya  hadir dalam salah satu karya mereka.
Mereka  belum mau  beralih untuk melukis selain luar angkasa. Orang-orang masih  menikmati  luar angkasa ciptaan mereka. Ditambah dengan karya mereka  yang  didalamnya ada kombinasi dengan budaya Indonesia. Tapi menurut  Rio,  karya bukanlah hal yang seru, karena yang membuatnya seru adalah  proses  menjadi karya tersebut.
Dalam  menghasilkan  karya tersebut, perlu pembiasaan diri dengan  teknik-tekniknya.  Yang  menggelutinya tak mesti orang yang memiliki  bakat menggambar.

